Langsung ke konten utama

Antologi ke-4; Just You in My Heart

Ada "bagian dari saya" yang masuk ke buku Just You in My Heart, namanya Cinta Bermula dari Mata ke Kata. Buku ini terdiri dari tiga bagian. Untuk part 1, ada tulisan saya di situ. Jadi, kalau kamu suka dengan tulisan-tulisan saya bisa lengkapi koleksi kamu dengan Just You in My Heart Part 1. *ini lebih dari narsis.
Antologi ini dihasilkan dari kegiatan "Relation of Life (ROL)"  dengan tema "One Love One Heart" yang diadakan oleh Goresan Pena Publishing. Sebenarnya kegiatan ROL ini terbagi menjadi beberapa tema, hanya saja baru satu tema ini yang bukunya sudah siap cetak. Saya juga mengikutkan dua "bagian dari saya" lainnya dalam kegiatan ROL dan sedang menunggu proses penyuntingan atau apa pun itu -saya tidak tahu menahu.
Dan sebenarnya saya ingin bercerita sedikit tentang Cinta Bermula dari Mata ke Kata hanya saja rasanya lebih baik kamu langsung tukarkan uang kamu dengan bukunya deh.

Ini sampul buku untuk Just You in My Heart Part 1
Just You in My Heart; Part 1
Keterangan Buku dapat langsung kunjungin Goresan Pena Publishing.
Nama Kontributornya: Lita MD, Aifia A. Rahmah, Rafa Rumaisha. R. A, Rudi El Umar, Siti Khumairah, Vysel Arina, Moocen Susan, Maynovika Eka Ruwinata, Rani Kustiani, Bunda Umy, Mulyoto M, Nnisalida, Lela Rahmat, Murni Oktarina, Yosefa Sella, Aoi Yami Hikari.

_Jangan lupa dapatkan antologi saya yang lainnya ya. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Ada “Lubang dari Separuh Langit” yang Dilihat Afrizal Malna

Novel yang keberadaanya sudah dikenal pada juli 2004 kembali lahir dengan wujud baru pada bulan September di tahun yang sama. Kepemilikannya sebenarnya sudah berada di dua tangan yang sebelumnya bernama Ira. Dan kini, buku karya Afrizal Malna ini telah berada di tangan saya sejak kemarin siang dan baru saja saya baca dan menyelesaikannya pagi ini (12/08). Detik yang menunjuk pada pukul 8.25 di tanah Yogyakarta pada pagi yang bising dengan suara hati yang penuh dengan tekanan dan rasa bersalah membuat saya sedikit terusik dalam fokus membacanya. Seperti biasanya, saya lebih suka novel dengan kehidupan sosial dan permasalahan negara yang memang masih sering terjadi di negara ini. Saya merasa beberapa penulis memang sengaja mengambil topik ini sebab ingin menyalurkan dan menyampaikan secara lebih sederhana dan mudah agar semua kalangan bisa memahami. Tentu lewat batas kasta dan kelas yang selama ini masih sering diagungkan di   negeri ini, barangkali seperti kata seorang tokoh ...

Bingkai Estetik; Melangkah Menuju Jurnalistik yang Estetik

“Fungsi tulisan adalah menyampaikan yang tidak bisa dikatakan.” Restu Ismoyo Aji             Memasuki ranah jurnalistik sastrawi atau yang diperkenalkan dan akan dijalani oleh lembaga pers mahasiswa kampus seni adalah jurnalisme yang estetik. Gagasan jurnalisme yang estetik berasal dari penanggungjawab lpm kampus kami, pak Koskow. Dengan pengantar sebuah tulisan miliknya, maka dikenalkan bahwa jurnalistik yang estetik adalah sebuah ajakan yang meskipun akan sulit untuk dipahami, mengutip dari tulisan beliau bahwa yang estetik adalah menunjuk pada praktik seni yang katakanlah di luar arus utama. Membaca kalimat tersebut, maka jurnalistik yang estetik bukan berati kalah dengan jurnalistik yang ada di luar sana namun memiliki gaya kepenulisan yang berbeda dan tentu dengan analisis yang mendalam pula.             Berkaitan dengan praktik seni yang ada, setiap orang din...

Film Action Drama

 Satu genre film yang menjadi tugas akhir semester Videografi 2, Action Drama . Genre ini tentu saja bersahabat sekali dengan adegan-adegan perkelahian yang merupakan salah satu daya tarik untuk memikat penonton. Tapi, sering kali saya melihat film dengan genre action drama pasti salah satu diantaranya yaitu untuk versi dramanya seringkali diabaikan. Meskipun tidak semua film demikian. proses pembuatan film dengan genre Action Drama ini sekitar kurang lebih seminggu untuk proses syutingnya sendiri. Ada beberapa masalah yang menjadi kendala dalam proses pembuatannya, tapi kami cukup bisa untuk mengatasinya. Sampai pada tiba waktunya untuk melakukan penayangan film kami dan juga film kelompok lainnya, pihak dosen memberikan komentar, tanggapan, dan juga pertanyaan yang sangat membangun dan tentu saja membuat menciut sebab beberapa pertanyaan terkadang tidak mampu kami jawab sesuai dengan teori. Hal ini saya pahami sebab kebanyakan diantara kami lebih suka melakukan praktek d...