Langsung ke konten utama

Antologi Bersama ke-9: Karena Berbagi Itu Indah

Awalnya saya tidak begitu antusias untuk mengikuti event yang diadakan Pena Indhis yang kedua tersebut. Pasalnya saat itu saya sedang terserang Writer Block. Tapi, untung saat-saat menjelang deadline ada ide masuk dalam benak saya, alhasil saya turut meramaikan eventnya.
Ide tersebut muncul dari tetangga kostan saya, seorang ibu yang baik sekali pada anak-anak rantau juga tetangganya. Saya tidak akan banyak bercerita, tapi ada banyak cerita yang dapat membuat kita lebih dapat memberi daripada menerima. Sebab dengan bersedekah bukan kita menjadi berkurang tapi malah menjadi bertambah.

Info Buku:

Judul Buku : Karena Berbagi Itu Indah
Penulis : Nitha Ayesha, Wahda Khadijah Salsabila, Mushallina Razi, dkk
Desain Cover : Fandy Said
Layout : Fandy Said
Editor : Nitha Ayesha
ISBN: 978 – 602 – 7896 – 35 - 2
Ukuran Kertas : 14 X 20 cm

PEMESANAN :
SMS ke No. Hp +6287837601181 (Ukh Nitha)
Dengan format : Judul Buku_Nama_Alamat Lengkap_No HP_Jumlah Pemesanan
Atau melalui pesan fb ke akun Pena Indhis (https://facebook.com/pena.indhis)

SINOPSIS:

Karena Berbagi itu Indah

Pernahkah kita menyadari bahwa kesuksesan dan kemudahan yang kita alami saat ini, adalah buah dari kebaikan yang pernah kita lakukan?

Pernahkah kita menyadari, bahwa anugerah yang kita rasakan saat ini, bersumber dari untaian doa orang-orang yang telah kita ringankan bebannya?

Ketika hati kita terketuk untuk senantiasa berbuat baik. Ketika tangan kita terulur untuk selalu ringankan beban sesama. Ketika senyum tulus kita mampu meluluhkan hati-hati yang keras membatu. Ketika goresan pena kita mampu menginspirasi kebaikan bagi pembacanya. Maka, akan ada berjuta kebaikan yang akan kita peroleh.

Karena berbagi bukan tentang banyaknya harta tapi sebesar dan sekaya apa hati kita. Berbagi tidak harus dengan materi, bisa dengan tenaga, pikiran, seulas senyum, atau bahkan tulisan. Tak ada kerugian sedikit pun ketika kita melakukan sebuah kebaikan, ikhlas karena-Nya. Karena Allah pasti akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, di saat yang tepat dengan jumlah berlipat.

Buku ini berisi 33 kisah nyata tentang keajaiban berbagi. Membaca kisah-kisah di dalamnya akan membuat hati kita terbuka, untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapa pun dan dalam kondisi apa pun. Betapa kasih sayang-Nya begitu berlimpah.

Ketika kita dalam kondisi kekurangan selalu ada tangan-tangan terulur tuk ringankan beban kita. Ya, karena Dia tak pernah membiarkan hamba-Nya seorang diri. Lantas kenapa kita masih saja ragu untuk berbagi kepada sesama? Percayalah berbagi tak akan membuat kita rugi, tapi justru sebaliknya dengan berbagi akan mendatangkan banyak anugerah untuk kita. Ya.., karena berbagi itu indah.

Tim Penulis:
Nitha Ayesha, Wahda Khadija Salsabiila, Mushallina Razi , Fandy Said, Arifah Makhodlo, Arinda Shafa, Mutia Rafif, Lili Uliyah Said, Putri Larasati Wulandari, Hani Nelly Sukma, El Anhar, Yunita Syepriana, Kiki Al Riskina, Afza Yumaira, Nuriyani, Nisa BB, Kunti Zakiyah, Rusdi El Umar, Kholifaturokhma, Dini Nurdianti, Nina Kirana, D.A.Akhyar, Astrilia, Niesha Hana Cielo, Aderidi, Sri S Ningsih, Norma Afia, Farah Nisa Quananisha, En Najwa, Zulfach Al Ghifary, Aifia A. Rahmah, Reni Agustini, dan Asfahul Muhib.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Ada “Lubang dari Separuh Langit” yang Dilihat Afrizal Malna

Novel yang keberadaanya sudah dikenal pada juli 2004 kembali lahir dengan wujud baru pada bulan September di tahun yang sama. Kepemilikannya sebenarnya sudah berada di dua tangan yang sebelumnya bernama Ira. Dan kini, buku karya Afrizal Malna ini telah berada di tangan saya sejak kemarin siang dan baru saja saya baca dan menyelesaikannya pagi ini (12/08). Detik yang menunjuk pada pukul 8.25 di tanah Yogyakarta pada pagi yang bising dengan suara hati yang penuh dengan tekanan dan rasa bersalah membuat saya sedikit terusik dalam fokus membacanya. Seperti biasanya, saya lebih suka novel dengan kehidupan sosial dan permasalahan negara yang memang masih sering terjadi di negara ini. Saya merasa beberapa penulis memang sengaja mengambil topik ini sebab ingin menyalurkan dan menyampaikan secara lebih sederhana dan mudah agar semua kalangan bisa memahami. Tentu lewat batas kasta dan kelas yang selama ini masih sering diagungkan di   negeri ini, barangkali seperti kata seorang tokoh di d

Antologi Ke-8; Ketika Cinta Bersemi

Masih dengan latar Jepang, ini adalah naskah ke dua saya yang berhasil masuk menjadi sebuah buku bersama naskah-naskah keren lainnya yang berlatar berbeda tetapi dengan musim yang sama; Semi. Saya ingat betul Penerbit Alif Gemilang Pressindo mengadakan lomba kisah cinta pada musim semi, tentunya dengan latar luar negeri. Saya sudah tertarik sekali. Sebab ada satu cerita yang tiba-tiba melintas di otak saya ketika membaca pengumuman event tersebut pertama kali. Saya sudah paham bahwa saya sampai saat ini belum bisa mengisahkan negeri lain selain Jepang. Sebab untuk beberapa hal saya hanya tahu menahu tentang Negeri Sakura tersebut. Padahal, mungkin kalau sekarang orang semacam dan seusia saya bisa jadi sangat menyukai Korea. Tapi, tidak begitu dengan saya. Yah, karena sudah pasti bahwa sejak awal saya hampir-hampir bermimpi untuk bisa kuliah atau hanya sekadar menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit tersebut. Dan pada akhirnya, tentu saja saya hanya bisa mengambil latar Jepang seb

Antologi ke-6; Setiaku Untuk Kamu

Ini Antologi bersama yang ke-6. Diadakan oleh Grup Muda-Mudi Jago Nulis dengan tema Kesetiaan. Salah satu naskah Flash Fiction saya masuk menjadi salah satu kontributor dibuku dengan judul Setiaku Untuk Kamu ini. ini cover bukunya: Setiaku Untuk Kamu Info Buku: Setiaku Untuk Kamu (Kumpulan Flash Fiction) Penulis : Sindu Lintang Ismoyo, dkk Penerbit : deKa Publishing Tebal : xii + 178 hlm. ; 17 x 11,36 cm ISBN 978-602-7915-36-7 Harga : Rp. 38.000,- Harga Kontributor : Rp. Rp. 32.000,- Sinopsis: Mengalami jatuh cinta adalah sesuatu yang wajar terjadi pada manusia. Karena Tuhan memberikan hati, karena Tuhan menciptakan rasa. Cinta menghadirkan bagian-bagian perasaan pada seseorang yang memilikinya; kasmaran, kagum, senang, bahagia, sakit hati, kecewa, takut, rindu dan yang lainnya. Betapa kita sibuk menahan gejolak-gejolak yang timbul saat kita mengharapkan keberadaannya. Orang pendiam pun bisa mendadak menjadi pujangga saat cinta menyelimutinya. Orang cue