Langsung ke konten utama

Indonesia Masihkah Nusantara?

Saya telah membaca sebuah berita tentang Inggris yang dengan sengaja dan terbuka membuka sebuah Kantor Papua Merdeka di Oxford. Pasalnya, seperti yang telah kita ketahui ada sebuah Organisasi Masa Papua Merdeka yang dikatakan ilegal karena melawan pemerintah. Sebut saja mereka melarang beberapa orang-orang dengan predikat tertentu dari luar Papua ke sana. Menuntut agar terbebas dari Nusantara. Juga sering melakukan tindakan entah seperti apa yang membuat warga sipil juga aparat negara mati begitu saja.
Kasus sama sepertinya juga terjadi di Aceh dan beberapa wilayah Indonesia lainnya -saya tidak terlalu mengikuti perkembangan berita. Katakan saya tidak pedulian! Mereka sama saja dan ingin keluar dari NKRI. Meskipun tindakan yang dilakukan barang kali tiap daerah berbeda-beda. Silahkan Anda cari saja berita-beritanya.
Bagi saya Nusantara adalah segalanya. Tapi, saya bahkan bukan siapa-siapa! Menunggu panggilan pekerjaan saja membuat saya putus asa karena tidak ada satu pun lamaran saya diterima. Barangkali masih belum memenuhi kriteria. Bukankah memang banyak orang-orang hebat di luar sana!  Tapi saya tidak mau jadi beban negara! Yang saya sesalkan, terkadang orang-orang hebat juga lebih egois! Seperti mereka-mereka yang menuntut keluar dari Indonesia, entah karena alasan apapun juga. Saya tahu, negeri yang saya lahir, tinggal, dan besar di sini dalam keadaan tidak baik. Masih sakit. Entah akan sembuh kapan. Juga para rakyat dan pemerintah yang menurut saya sama-sama harus dipersalahkan. Termasuk saya! Pihak-pihak yang bersebut manusia di Indonesia seperti ingin makan saudara-saudaranya sendiri. Kaya makan kaya. Kaya makan miskin. Miskin makan sesamanya. Saya tahu, Anda mengerti dengan ucapan saya. Saya pernah mengalaminya!
Baiklah, sebenarnya Indonesia adalah negara yang ada hanya sejak 1945. Sebelumnya tidak ada! Yang ada hanya kerajaan-kerajaan yang tengah diperbudak oleh bangsa Belanda sebelum akhirnya menjadi Indonesia. Apakah sebelum Belanda datang ada ketentraman di antara kerajaan-kerajaan? Tidak! Banyak perang juga. Sampai akhirnya, sekarang seperti ada dendam di hati masyarakat Indonesia. Sepertinya yang tertinggal di sini hanya hal-hal buruk. Hal baiknya? Masih tertanam oleh orang-orang yang belum kelihatan. Tidak sempat naik kepermukaan karena sering kali dikucilkan. Yang benar jadi salah jika semua orang salah bukan?
Lantas apakah Indonesia masih Indonesia? Apakah masyarakatnya masih bisa dikatakan Bhineka Tunggal Ika? Apakah warganya tunduk pada hukum, sedang hukum sudah terbeli dan rakyat semakin anarkis? Sejak kapan Indonesia seperti ini?
Jawaban saya: Sejak belum ada Indonesia!

NB:
Tulisan orang awam yang ingin banyak belajar dan melakukan perubahan! Tidak usah dipedulikan, segera saja melakukan tindakan untuk tanah air beta yang sudah berusia dan tua!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Ada “Lubang dari Separuh Langit” yang Dilihat Afrizal Malna

Novel yang keberadaanya sudah dikenal pada juli 2004 kembali lahir dengan wujud baru pada bulan September di tahun yang sama. Kepemilikannya sebenarnya sudah berada di dua tangan yang sebelumnya bernama Ira. Dan kini, buku karya Afrizal Malna ini telah berada di tangan saya sejak kemarin siang dan baru saja saya baca dan menyelesaikannya pagi ini (12/08). Detik yang menunjuk pada pukul 8.25 di tanah Yogyakarta pada pagi yang bising dengan suara hati yang penuh dengan tekanan dan rasa bersalah membuat saya sedikit terusik dalam fokus membacanya. Seperti biasanya, saya lebih suka novel dengan kehidupan sosial dan permasalahan negara yang memang masih sering terjadi di negara ini. Saya merasa beberapa penulis memang sengaja mengambil topik ini sebab ingin menyalurkan dan menyampaikan secara lebih sederhana dan mudah agar semua kalangan bisa memahami. Tentu lewat batas kasta dan kelas yang selama ini masih sering diagungkan di   negeri ini, barangkali seperti kata seorang tokoh di d

Antologi Ke-8; Ketika Cinta Bersemi

Masih dengan latar Jepang, ini adalah naskah ke dua saya yang berhasil masuk menjadi sebuah buku bersama naskah-naskah keren lainnya yang berlatar berbeda tetapi dengan musim yang sama; Semi. Saya ingat betul Penerbit Alif Gemilang Pressindo mengadakan lomba kisah cinta pada musim semi, tentunya dengan latar luar negeri. Saya sudah tertarik sekali. Sebab ada satu cerita yang tiba-tiba melintas di otak saya ketika membaca pengumuman event tersebut pertama kali. Saya sudah paham bahwa saya sampai saat ini belum bisa mengisahkan negeri lain selain Jepang. Sebab untuk beberapa hal saya hanya tahu menahu tentang Negeri Sakura tersebut. Padahal, mungkin kalau sekarang orang semacam dan seusia saya bisa jadi sangat menyukai Korea. Tapi, tidak begitu dengan saya. Yah, karena sudah pasti bahwa sejak awal saya hampir-hampir bermimpi untuk bisa kuliah atau hanya sekadar menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit tersebut. Dan pada akhirnya, tentu saja saya hanya bisa mengambil latar Jepang seb

Antologi ke-6; Setiaku Untuk Kamu

Ini Antologi bersama yang ke-6. Diadakan oleh Grup Muda-Mudi Jago Nulis dengan tema Kesetiaan. Salah satu naskah Flash Fiction saya masuk menjadi salah satu kontributor dibuku dengan judul Setiaku Untuk Kamu ini. ini cover bukunya: Setiaku Untuk Kamu Info Buku: Setiaku Untuk Kamu (Kumpulan Flash Fiction) Penulis : Sindu Lintang Ismoyo, dkk Penerbit : deKa Publishing Tebal : xii + 178 hlm. ; 17 x 11,36 cm ISBN 978-602-7915-36-7 Harga : Rp. 38.000,- Harga Kontributor : Rp. Rp. 32.000,- Sinopsis: Mengalami jatuh cinta adalah sesuatu yang wajar terjadi pada manusia. Karena Tuhan memberikan hati, karena Tuhan menciptakan rasa. Cinta menghadirkan bagian-bagian perasaan pada seseorang yang memilikinya; kasmaran, kagum, senang, bahagia, sakit hati, kecewa, takut, rindu dan yang lainnya. Betapa kita sibuk menahan gejolak-gejolak yang timbul saat kita mengharapkan keberadaannya. Orang pendiam pun bisa mendadak menjadi pujangga saat cinta menyelimutinya. Orang cue